1.1 SEJARAH TELKOM
1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.
1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia dengan mitra PT Bukaka Singtel.
1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.♦ 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
1.2 PERANAN TELKOM
Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa
Memperlancar kegiatan pemerintahan dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan
Mendorong upaya mencerdaskan bangsa
Memperlancar pertumbuhan ekonomi nasional
Memperkuat hubungan antar bangsa
1.3 VISI
Menjadi pelaku Infokom terkemuka di kawasan Regional
1.4 MISI TELKOM
Memberikan layanan "One Stop Infocom" dengan kualitas yang prima dan harga kompetitif, mengelola usaha dengan cara yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul, dengan teknologi yang kompetitif dan dengan Business Partner yang sinergi
1.5 Budaya Perusahaan
THE TELKOM WAY 135 sebagai budaya korporasi yang dikembangkan TELKOM merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran, dan menyerasikan langkah semua Insan TELKOM dalam menghadapi persaingan bisnis InfoCom.Di dalamnya terkandung beberapa unsur, yang secara integral harus menjiwai insan TELKOM, yakni :
1 (satu) asumsi dasar yang disebut
3 (tiga) nilai inti, mencakup :o Customer Valueo Excellent Serviceo Competent People
5 (lima) langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri dari :o Stretch The
Goalso Simplifyo Involve Everyoneo Quality is My Jobo Reward the WinnersTHE TELKOM WAY 135 adalah hasil penggalian dari perjalanan TELKOM dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah, dan dikristalisasi serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat pada kesadaran kolektif organisasi, diharapkan THE TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam jiwa insan TELKOM.TELKOM berharap dengan tersosialisasinya THE TELKOM WAY 135, maka akan tercipta pengendalian kultural yang efektif terhadap cara merasa, cara memandang, cara berpikir, dan cara berperilaku semua insan TELKOM.
1.6 STRATEGI BISNIS
1. Multi Service BundlingUntuk mengembangkan bisnis InfoCom, TELKOM harus dapat meberikan layanan yang terpadu. Dalam memasarkan sambungan telepon misalnya harus sudah mencakup layanan multimedia. Pelanggan tidak lagi mengenal TELKOM hanya sebagai penyedia telepon tetapi sudah dapat menikmati berbagai layanan secara paket. Dalam hal ini akan mengikutsertakan TELKOM-Group, sebagai pelanggan TELKOM berarti sekaligus menjadi pelanggan perusahaan yang tergabung dalam TELKOM-Group.
2. Service ExcellentService Excellent sudah menjadi keharusan dalam berkompetisi. Layanan prima baik dari sisi kualitas produk, delivery, price, dan layanan purna jual menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian jajaran TELKOM.
3. Build Business ScaleMembangun bisnis berskala besar sangat penting bagi TELKOM yang sudah dikenal sebagai National Company. Untuk itulah Central Policy harus diperkuat dan produk harus mencakup National Wide. Produk-produk dengan branding local perlu dihentikan kemudian dibuatkan standarisasinya sehingga apabila diimplementasikan secara Nasional akan membentuk Business Scale yang besar dan kompetitif (barrier to entry bagi pesaing).
4. Strong Financial GrowthPertumbuhan perusahaan secara financial sudah sangat perlu ditingkatkan dan akan semakin menjadi kunci kesinambungan dan pertumbuhan perusahaan.2. UPNR (UNIT PENGELOLAAN NETWORK REGIONAL)Pada mulanya penanganan Network di Jawa Timur ditangani oleh beberapa urusan (Transmisi, Telegrap, Catu Daya, Sentral Telepon) di Kantor Wilayah Usaha Telekomunikasi VII dan beberapa Dinas di Kantor Daerah Telekomunikasi. UPNR dibentuk dengan Surat Keputusan KADIVRE V No. SK.213/PS150/RE5-53/2000 tanggal 21 Desember 2000 tentang Organisasi Divisi Regional V Jawa Timur.Unit Pengelola Network Regional (UPNR) bertanggung jawab atas pengelolaan pengoperasian, pemeliharaan dan pelayanan network regional, sehingga tercipta kondisi network yang memiliki tingkat availabilitas, reliabilitas yang handal, dengan mengupayakan pengelolaan Switching, Transport & Mechanical Electrical (ME), serta Pengendalian dan Pelayanan Network dengan Dukungan Administrasi.Produk dan Service yang disediakan oleh UPNR Jawa Timur adalah:No Produk & Service Customer Point of Contact1 POTS Datel & UPCC SubDin Customer Care2 E-1 UPCC, UPIM, Internet & Jasnita SubDin Customer Care3 LC UPCC & UPIM SubDin Customer Care4 Feature Switch Datel & UPCC SubDin Customer Care5 Batuan Teknik Datel, Ubis, Unit Pengelola SubDin Customer CareDalam rangka memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam mengakses layanan UPNR, maka dibentuk Sub Dinas Customer Care sebagai One Gate Distribution Channel (OGDC) untuk semua layanan yang diberikan.UPNR terbagi menjadi lima (5) Area Network - Surabaya Timur, Surabaya Barat, Malang, Madiun dan Jember. Dengan tersebarnya lokasi UPNR di seluruh wilayah operasional DIVRE V , akan mempercepat proses delivery produk dan service UPNR. Organisasi Network Regional Jawa Timur beroperasi di seluruh daerah AdministrasiJawa Timur, termasuk didalamnya pulau Madura dan Kepulauan sekitarnya [Sapudi, Bawean, Kangean, dll.].Network Regional Jawa Timur dipimpin oleh seorang General Manager, dibantu oleh 4 (Empat) Manager Dinas yaitu Manager TAS. Switching, Manager TAS Transport & ME, Manager DalNet dan Manager Support,
serta 5 (Lima) Manager Area yang tersebar di lima wilayah yaitu
Surabaya Barat,
Surabaya Timur,
Malang,
Madiun dan
Jember.
Tugas utama Network Regional Jawa Timur yaitu - Bertanggung jawab atas pengelolaan Pengoperasian, Pemeliharaan dan Pelayanan Network Regional sehingga tercipta kondisi network yang memiliki tingkat availabilitas, reliabilitas yang handal, dengan mengupayakan pengelolaan Switching, Transport & Mechanical Electrical (ME), serta Pengendalian dan Pelayanan Network dengan dukungan Dukungan Administrasi.
2.1 VISI
1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.
1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia dengan mitra PT Bukaka Singtel.
1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.♦ 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
1.2 PERANAN TELKOM
Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa
Memperlancar kegiatan pemerintahan dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan
Mendorong upaya mencerdaskan bangsa
Memperlancar pertumbuhan ekonomi nasional
Memperkuat hubungan antar bangsa
1.3 VISI
Menjadi pelaku Infokom terkemuka di kawasan Regional
1.4 MISI TELKOM
Memberikan layanan "One Stop Infocom" dengan kualitas yang prima dan harga kompetitif, mengelola usaha dengan cara yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul, dengan teknologi yang kompetitif dan dengan Business Partner yang sinergi
1.5 Budaya Perusahaan
THE TELKOM WAY 135 sebagai budaya korporasi yang dikembangkan TELKOM merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran, dan menyerasikan langkah semua Insan TELKOM dalam menghadapi persaingan bisnis InfoCom.Di dalamnya terkandung beberapa unsur, yang secara integral harus menjiwai insan TELKOM, yakni :
1 (satu) asumsi dasar yang disebut
3 (tiga) nilai inti, mencakup :o Customer Valueo Excellent Serviceo Competent People
5 (lima) langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri dari :o Stretch The
Goalso Simplifyo Involve Everyoneo Quality is My Jobo Reward the WinnersTHE TELKOM WAY 135 adalah hasil penggalian dari perjalanan TELKOM dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah, dan dikristalisasi serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat pada kesadaran kolektif organisasi, diharapkan THE TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam jiwa insan TELKOM.TELKOM berharap dengan tersosialisasinya THE TELKOM WAY 135, maka akan tercipta pengendalian kultural yang efektif terhadap cara merasa, cara memandang, cara berpikir, dan cara berperilaku semua insan TELKOM.
1.6 STRATEGI BISNIS
1. Multi Service BundlingUntuk mengembangkan bisnis InfoCom, TELKOM harus dapat meberikan layanan yang terpadu. Dalam memasarkan sambungan telepon misalnya harus sudah mencakup layanan multimedia. Pelanggan tidak lagi mengenal TELKOM hanya sebagai penyedia telepon tetapi sudah dapat menikmati berbagai layanan secara paket. Dalam hal ini akan mengikutsertakan TELKOM-Group, sebagai pelanggan TELKOM berarti sekaligus menjadi pelanggan perusahaan yang tergabung dalam TELKOM-Group.
2. Service ExcellentService Excellent sudah menjadi keharusan dalam berkompetisi. Layanan prima baik dari sisi kualitas produk, delivery, price, dan layanan purna jual menjadi bagian penting yang harus mendapat perhatian jajaran TELKOM.
3. Build Business ScaleMembangun bisnis berskala besar sangat penting bagi TELKOM yang sudah dikenal sebagai National Company. Untuk itulah Central Policy harus diperkuat dan produk harus mencakup National Wide. Produk-produk dengan branding local perlu dihentikan kemudian dibuatkan standarisasinya sehingga apabila diimplementasikan secara Nasional akan membentuk Business Scale yang besar dan kompetitif (barrier to entry bagi pesaing).
4. Strong Financial GrowthPertumbuhan perusahaan secara financial sudah sangat perlu ditingkatkan dan akan semakin menjadi kunci kesinambungan dan pertumbuhan perusahaan.2. UPNR (UNIT PENGELOLAAN NETWORK REGIONAL)Pada mulanya penanganan Network di Jawa Timur ditangani oleh beberapa urusan (Transmisi, Telegrap, Catu Daya, Sentral Telepon) di Kantor Wilayah Usaha Telekomunikasi VII dan beberapa Dinas di Kantor Daerah Telekomunikasi. UPNR dibentuk dengan Surat Keputusan KADIVRE V No. SK.213/PS150/RE5-53/2000 tanggal 21 Desember 2000 tentang Organisasi Divisi Regional V Jawa Timur.Unit Pengelola Network Regional (UPNR) bertanggung jawab atas pengelolaan pengoperasian, pemeliharaan dan pelayanan network regional, sehingga tercipta kondisi network yang memiliki tingkat availabilitas, reliabilitas yang handal, dengan mengupayakan pengelolaan Switching, Transport & Mechanical Electrical (ME), serta Pengendalian dan Pelayanan Network dengan Dukungan Administrasi.Produk dan Service yang disediakan oleh UPNR Jawa Timur adalah:No Produk & Service Customer Point of Contact1 POTS Datel & UPCC SubDin Customer Care2 E-1 UPCC, UPIM, Internet & Jasnita SubDin Customer Care3 LC UPCC & UPIM SubDin Customer Care4 Feature Switch Datel & UPCC SubDin Customer Care5 Batuan Teknik Datel, Ubis, Unit Pengelola SubDin Customer CareDalam rangka memberikan kemudahan kepada pelanggan dalam mengakses layanan UPNR, maka dibentuk Sub Dinas Customer Care sebagai One Gate Distribution Channel (OGDC) untuk semua layanan yang diberikan.UPNR terbagi menjadi lima (5) Area Network - Surabaya Timur, Surabaya Barat, Malang, Madiun dan Jember. Dengan tersebarnya lokasi UPNR di seluruh wilayah operasional DIVRE V , akan mempercepat proses delivery produk dan service UPNR. Organisasi Network Regional Jawa Timur beroperasi di seluruh daerah AdministrasiJawa Timur, termasuk didalamnya pulau Madura dan Kepulauan sekitarnya [Sapudi, Bawean, Kangean, dll.].Network Regional Jawa Timur dipimpin oleh seorang General Manager, dibantu oleh 4 (Empat) Manager Dinas yaitu Manager TAS. Switching, Manager TAS Transport & ME, Manager DalNet dan Manager Support,
serta 5 (Lima) Manager Area yang tersebar di lima wilayah yaitu
Surabaya Barat,
Surabaya Timur,
Malang,
Madiun dan
Jember.
Tugas utama Network Regional Jawa Timur yaitu - Bertanggung jawab atas pengelolaan Pengoperasian, Pemeliharaan dan Pelayanan Network Regional sehingga tercipta kondisi network yang memiliki tingkat availabilitas, reliabilitas yang handal, dengan mengupayakan pengelolaan Switching, Transport & Mechanical Electrical (ME), serta Pengendalian dan Pelayanan Network dengan dukungan Dukungan Administrasi.
2.1 VISI
Menjadi Pengelola Network Terbaik di Indonesia
2.2 MISI
1. Menyediakan network yang dikelola dengan prima (bussiness excellence) meliputi aspek hasil dan aspek pengelolaan
2. Menjamin kelancaran dan kontinuitas penyaluran trafik telekomunikasi di wilayah bisnis DIVRE V JATIM
2.2 MISI
1. Menyediakan network yang dikelola dengan prima (bussiness excellence) meliputi aspek hasil dan aspek pengelolaan
2. Menjamin kelancaran dan kontinuitas penyaluran trafik telekomunikasi di wilayah bisnis DIVRE V JATIM
2.3 BUDAYA KERJA Bersih, Transparan & Profesional (BTP)
Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas & Kerja Ikhlas
Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas & Kerja Ikhlas
2.4 STRUKTUR ORGANISASI UPNR